Tuesday, December 4, 2012

CONTOH LAPORAN PPL


LAPORAN INDIVIDU PRKATIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMA NEGERI 3 SEMARANG
TAHUN 2012/2013
S








Diajukan guna melengkapi salah satu persyaratan penyelesaian Praktik Pengalaman Lapangan(PPL)

Oleh:
Ngatmirah
09420274
Pendidikan Bahasa Inggris


PUSAT PENGEMBANGAN PPL, MICROTEACHING
DAN SUMBER BELAJAR (P3MSB)
IKIP PGRI SEMARANG
2012
LAPORAN INDIVIDU PRKATIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMA NEGERI 3 SEMARANG
TAHUN 2012/2013



Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan




                             
Dra. Siti Lestari, M.Pd
NIP. 19611219 198503 2 002
Guru Pamong





Dra. Siti Asiah, M.Si
NIP. 196304181988032008


Approved by:
Principle of SMA 3 Semarang


Drs. H. Bambang Nianto Mulya, M.Ed
              NIP. 19610429 198603 1 007











KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan Karuania-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan. Laporan ini disusun sebagai salah satu penyelesaian Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakasanakan di SMA Negeri 3 Semarang mulai tanggal 30 Agustus 2012 sampai dengan 29 Oktober 2012 sesuai dengan harapan.
Penyusunan laporan ini merupakan bukti dari pelaksanaan pelatihan dan praktik mengajar yang terangkum dalam kegiatan PPL. Kegiatan PPL ini juga berfungsi untuk membekali mahasiswa agar memiliki kompetensi pedagogic, professional, personal dan kemasyarakatan.
Penulisan laporan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini:
1.        Rektor IKIP PGRI Semarang, Muhdi, SH, M.Hum. yang telah memberikan izin Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
2.        Djoko Purnomo, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Praktik Pengalaman Lapangan( PPL ).
3.        Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed., Kepala SMA N 3 Semarang.
4.        Dra. M. Th. S. R.Retnaningdyastuti,M.Pd., Koordinator Dosen Pembimbing di SMA N 3 Semarang
5.        Dra. Siti Lestari, M.Pd., DPL di SMA N 3 Semarang.
6.        Bapak Saroji, S.Pd selaku Koordinator Guru Pamong di SMA N 3 Semarang.
7.        Dra. Siti Asiah, M.Si Guru pamong mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA N 3 Semarang yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan selama Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung.
8.        Bapak/Ibu Guru dan staf karyawan SMA N 3 Semarang yang tidak dapat praktikan sebutkan satu persatu.
9.        Siswa-siswi SMA N 3 Semarang khususnya kelas X5, X6, X7, dan X8
10.    Rekan-rekan Mahasiswa PPL di SMA N 3 Semarang.
11.    Semua pihak yang telah membantu dari awal sampai akhir pelaksanaan PPL.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, kerendahan hati penyusun menerima kritik dan saran yang membangun guna mendapatkan kesempurnaan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun, mahasiswa PPL lain, UPT PPL IKIP PGRI Semarang, Kepala Sekolah, Guru Pamong, Siswa-siswi SMA N 3 Semarang dan pembaca pada umumnya


Semarang,   29   Oktober 2012
Praktikan,

Ngatmirah
NPM. 09420274
















DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL  …………………………………………………...    i
HALAMAN PENGESAHAN  …..……………………………………...    ii
KATA PENGANTAR   …………………………………………………    iii
DAFTAR ISI  ……….…………………………………………………..     v
DAFTAR LAMPIRAN  ………………………………………………...    vii
BAB    I           MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SELAMA
PEKLAKSANAAN PPL
A.    Penyusunan RPP ……………………………………..    1
B.     Latihan Praktik Mengajar  .............................................  1
C.     Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler ...............................   2
D.    Partisipasi di Sekolah Latihan  ......................................   3
E.     Proses Bimbingan Dengan Guru Pamong dan
Dosen Pembimbing  ......................................................   3
F.      Lain-lain  .......................................................................   5
BAB    II         FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIHADAPI
A.    Penyusunan RPP ……………………………………..7
B.     Latihan Praktik Mengajar  .............................................  7
C.     Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler ...............................   7
D.    Partisipasi di Sekolah Latihan  ......................................   8
E.     Proses Bimbingan Dengan Guru Pamong dan
Dosen Pembimbing  ......................................................   8
F.      Lain-lain  .......................................................................   8

BAB    III        UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
A.    Penyusunan RPP ……………………………………..    9
B.     Latihan Praktik Mengajar  .............................................  9
C.     Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler ...............................   9
D.    Partisipasi di Sekolah Latihan  ......................................   10
E.     Proses Bimbingan Dengan Guru Pamong dan
Dosen Pembimbing  ......................................................   10
F.      Lain-lain  .......................................................................   10
BAB IV          SIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan ..... ………………………………………..  12
B.     Saran  ............................................................................   13



DAFTAR LAMPIRAN

I.                   Perangkat PPL
II.                Teaching Kit SMA Grade X Semester 1
III.             Jadwal Piket Mahasiswa
IV.             Struktur Organisasi SMA N 3 Semarang
V.                Daftar Guru Pamong
VI.             Jadwal Mengajar Guru Pamong
VII.          Kisi-kisi soal
VIII.       Kartu Soal
IX.             Contoh Soal UHT dan UTS
X.                Analisis Soal UHT dan UTS

                                                                          BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PPL

            Selama pelaksanaan PPL praktikan mengalami kesulitan atau menghadapi masalah dalam penyusunan RPP dan silabus, latihan praktik mengajar, bimbingan belajar/ekstrakurikuler, partisipasi di sekolah latihan, dan proses bimbingan dengan guru pamong.
A.    Penyusunan RPP dan Silabus
            Dalam pelaksanaan praktik mengajar di sekolah latihan, praktikan diwajibkan menyusun silabus dan RPP sebelum melaksanakan praktik mengajar. Karena sekolah latihan merupakan salah satu sekolah RSBI (Rintisan sekolah bertaraf Internasional), maka RPP diharuskan disusun dalam bahasa inggris. Selain itu, RPP dan silabus juga harus disisipkan dengan pendidikan karakter.
            Dalam penyusunan RPP dan silabus, praktikan tidak terlalu mengalami kesulitan karena sebelumnya guru pamong telah memberikan contoh RPP dan silabus yang telah disisipi dengan pendidikan karakter. Selain itu, praktikan juga telah memperoleh bekal tentang cara penyusunan RPP selama perkuliahan. 
B.     Latihan praktik mengajar
            Sebelum melaksanakan praktik mengajar, praktikan melakukan observasi kelas dengan guru pamong masing-masing untuk mendapatkan gambaran kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas secara langsung. Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), latihan praktik mengajar merupakan komponen yang paling utama, namun dalam pelaksanaannya praktik mengajar di lapangan banyak mengalami masalah, walaupun sudah diadakan persiapan-persiapan seperti menyusun RPP. Permasalah tersebut diantaranya adalah bagaimana mengkondisikan(class management), alokasi waktu mengajar yang tepat waktu(time management), media dan metode pembelajaran dalam menciptakan dan suasana belajar mengajar yang kreatif, aktif dan berkarakter juga sesuai dengan input dan minat belajar siswa yang tinggi.

C.    Bimbingan belajar / ekstrakurikuler
            Dengan mengacu pada pola pelaksanaan kurikulum SMA maka pelaksanaan proses pembelajaran meliputi kegiatan kurikulum dan ekstrakurikuler.
1.      Kegiatan kurikulum
  Kegiatan belajar ini dilakukan mulai dari tatap muka yang alokasi waktunya telah ditetapkan dalam susunan program pengajaran dan diperdalam melalui tugas-tugas. Oleh karena itu pada implementasinya sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di kelas ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh seorang guru secara administrasi, yang langkah-langkahnya meliputi menyusun silabus, menyusun program tahunan (prota), menyusun program semester (promes), menyusun program rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Menyiapkan materi pelajaran, menyusun program tatap muka, dan menyusun rencana kegiatan praktikan di sekolah.

2.      Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 3 semarang meliputi : Desain grafis, Karawitan, Teater, SinematografiPaduan Suara, Seni pancak silat, Ansamble, Cheerleader, Tari Modern, PKS, Paskibar, Pramuka, PMR, MOSI Kimia, MOSI Fisika, MOSI Matematika, MOSI Biologi, MOSI Astronomi, MOSI Ekonomi, IOT,Web Design, Cemeti, Gaputa, Robotik, English Club, Kepempinan OSIS, FDI, Bahasa Jepang, Voly Pa/Pi, Basket Pa/Pi, Softball Pa/Pi, Tenis Lapangan, Bulu tangkis, Tenis Meja, Taekwondo, Kempo, Sepakbola, Atletik, dan Tari tradisional.

Dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh SMA N 3 Semarangtersebut, praktikan diperkenankan untuk memilih sesuai dengan minat dan bakat masing-masing praktikan. Kegiatan Ekstrakurikuler ini bertujuan meningkatkan kemampuan serta mengembangkan minat dan prestasi siswa sesuai bidang dan kemampuannya.

D.    Partisipasi di sekolah latihan
            Dalam hal ini praktikan berpartisipasi dalam beberapa kegiatan yang diadakan oleh sekolah latihan. Diantaranya membantu persiapan pelaksanaan Ujian Harian Terpadu (UHT), mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah setiap hari Sabtu,  menjadi pengawas Ujian Tengah Semester ( UTS), kegiatan SMAGA TOGETHER yang meliputi kegiatan jalan sehat dengan bersepeda untung mendukung car free day juga scientific expo yaitu kegiatan pameran hasil karya ilmiah siswa di stand- stand di halaman depan SMA N 3 Semarang.
E.     Proses bimbingan dengan guru pamong dan dosen pembimbing
1.      Proses bimbingan dengan guru pamong
      Guru pamong adalah guru tetap yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk membimbing mahasiswa praktikan. Proses bimbingan yang dilakukan sebagai berikut:
a.       Membimbing mahasiswa praktikan dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran secara mandiri yang meliputi prota, promes, syllabus dan RPP.
b.      Membimbing mahasiswa praktikan untuk membuat dan menganalisis soal UTS yang meliputi pembuatan kisi-kisi dan  kartu soal.
c.       Membimbing mahasiswa praktikan melaksanakan rencana kegiatan pengajaran yang telah disusun.
d.      Menilai mahasiswa praktikan dalam mengajar atau kegiatan pendidikan lainnya termasuk ujian
e.       Melaporkan nilai akhir mahasiswa praktikan kepada UPT PPL IKIP PGRI Semarang melalui kepala sekolah.
f.       Menjalin dan membina hubungan kerjasama yang baik dengan mahasiswa praktikan, koordinator dosen pembimbing dan dosen pembimbing.
Selama latihan praktik mengajar, guru pamong selalu memberikan bimbingan dan catatan-catatan yang berisi rekapitulasi hal-hal apa saja yang sudah dilakukan dan yang terlewatkan atau belum dilakukan sebagai seorang guru professional di sekolah bertaraf Internasional kepada praktikan untuk lebih baik dan semakin baik lagi dalam mengajar. Dalam menyusun perangkat pembelajaran termasuk RPP, guru pamong selalu memberikan masukan dan bantuan dalam pencapaian materi pembelajaran kepada siswa di depan kelas.

2.      Proses bimbingan dengan dosen pembimbing
            Dosen pembimbing adalah dosen tetap IKIP PGRI Semarang yang diusulkan oleh jurusan dan bersedia untuk menjadi dosen pembimbing PPL, dengan Proses bimbingan sebagai berikut:
a.       Membimbing mahasiswa praktikan dalam menyusun rencana kegiatan.
b.      Membimbing mahasiswa praktikan melaksanakan rencana kegiatan di SMA N 3 Semarang sesuai pengajaran yang telah disusun.
c.       Wajib mengamati dan menilai mahasiswa praktikan dalam proses mengajar yang dilakukan mahasiswa minimal satu kali.
d.      Melaporkan nilai akhir mahasiswa IKIP PGRI Semarang.
e.       Menjalin dan membina hubungan kerjasama yang baik antara SMA N 3 Semarang. dan IKIP PGRI Semarang
            Selama latihan praktik mengajar, dosen pembimbing selalu memberikan bimbingan kepada praktikan untuk lebih baik dan semakin baik lagi dalam mengajar maupun dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Namun waktu untuk bimbingan dengan dosen Pembimbing sangatlah terbatas karena kesibukan beliau yang lain.

F.     Lain – lain
a.      Pengenalan kondisi sekolah latihan
Sekolah latihan yaitu SMA N 3 Semarang yang  berlokasi di Jalan Pemuda 149 Semarang. Letaknya yang strategis dan dapat dijangkau dengan angkutan umum membuat akses ke sekolah latihan menjadi sangat mudah.
SMA N 3 Semarang terdiri dari 42 kelas serta dilengkapi dengan LCD di setiap kelas mendukung berjalannya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien, ruang guru yang berada di base camp masing-masing guru mata pelajaran karena sejak tahun 2012 sekolah ini telah merintis system moving class dimana siswalah yang secara aktif mendatangi ruang guru mata pelajaran pada hari itu bukan guru yang mendatangi  kelas dan system kredit semester (SKS) untuk kelas X juga dilengkapi dengan ruang sidang atau rapat (BM Ichwan) yang luas juga, beberapa laboratorium seperti laboratorium fisika, biologi, kimia dan komputer, lapangan olahraga.
b.      Tinjauan kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.
KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia, pemingkatan potensi, kecerdasan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik, keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan, tuntunan pembangunan daerah dan nasional, tuntunan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global, persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan, kondisi social budaya setempat, kesetaraan jender, dan karakteristik satuan pendidikan.



BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIHADAPI

            Selama pelaksanaan PPL praktikan tidak begitu mengalami kendala yang berarti, letak sekolah latihan yang strategis di tengah kota dan kondisi sekolah yang merupakan salah satu sekolah bertaraf internasional di kota Semarang serta bimbingan dari guru pamong yang senantiasa membimbing praktikan dapat meminimalisir masalah-masalah yang dihadapi selama PPL.
A.    Penyusunan RPP dan silabus
Adapun faktor penyebab dari masalah yang dihadapi oleh mahasiswa praktikan adalah berbedanya penyusunan RPP yang  di peroleh di kampus dengan format penyusunan RPP dari sekolah.
B.     Latihan praktik mengajar
            Masalah yang berkaitan dengan latihan praktik mengajar disebabkan oleh:
1.      Belum bisa menerapkan RPP yang sesuai dalam kegiatan belajar mengajar penyebab dari hal yang demikian adalah karena setiap jam terjadi pergantian jam yang memperbolehkan siswa beristirahat sehingga siswa tidak langsung mengikuti pelajaran tepat waktu.
2.      Time management dalam mengajar yang kadang melebihi alokasi waktu yang ditentukan dikarenakan kebanyakan siswa telat  datang ke kelas disebabkan adanya moving class sehingga kadang guru harus menunggu siswa datang ke kelas.
3.      Pemilihan metode dan media yang tepat dalam proses belajar mengajar

C.     Bimbingan belajar / ekstrakurikuler
     Bimbingan belajar / ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari Sabtu di setiap minggunya karena pada hari senin-jum’at digunakan sebagai hari efektif kegiatan proses belajar mengajar yang dimulai pukul 06.45 WIB dan diakhiri pukul 15.15 WIB. Akan tetapi khusus hari Sabtu ekstra dimulai pada pukul 07.30-12.00 WIB. Selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan(PPL) berlangsung praktikan kurang bisa mengikuti kegiatan ekstra secara rutin dikarenakan seringnya ada acara keluar sekolah seperti out bound, Character Building Camp (CBC), pramuka, libur UTS sehingga kegiatan ekstrakurikuler di tiadakan.
  1. Partisipasi di sekolah latihan
Adapun penyebab adanya masalah partisipasi di sekolah latihan, yaitu:
1.       Kurang aktif untuk partisipasi di sekolah karena kurangnya koordinasi antara peserta PPL dengan sekolah.
2.      Kurangnya kuota yang disediakan oleh sekolah untuk partisipasi mahasiswa PPL sehingga praktikan tidak dapat mengikuti kegiatan keluar sekolah seperti out bound, Character Building Camp (CBC), pramuka dikarenakan kuota telah penuh.

  1. Proses bimbingan dengan guru pamong dan dosen pembimbing
Proses bimbingan dengan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing dalam hal ini kendala yang sering dihadapi masih soal waktu kepadatan jadwal dosen pembimbing lapangan dan guru pamong membuat praktikan mengalami kesulitan apabila ingin melakukan bimbingan.
  1. Lain-lain
            Pada awal pengenalan lapangan praktikan sempat mengalami perasaan canggung untuk pertama kali. Para warga sekolah latihan yang dirasa pertama kali terasa acuh dengan mahasiswa praktikan dan kurang antusias dengan mahasiswa praktikan. Mungkin hal ini karena faktor belum mengenal. Namun pemikiran itu dapat diatasi dengan adanya pendekatan oleh mahasiswa praktikan kepada warga sekolah latihan. Setelah beberapa waktu warga sekolah latihan sudah cukup akrab dengan seluruh warga praktikan. Seluruh warga sekolah latihan semuanya ramah dan bersikap baik terhadap seluruh mahasiswa praktikan.
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

            Selama pelaksanaan PPL di sekolah latihan berjalan dengan lancer. Masalah yang sempat dialami oleh praktikan dapat segera teratasi. Upaya untuk menanggulangi yang terutama yaitu dengan komunikasi dengan berbagai pihak yang bersangkutan secara langsung.
A.    Penyusunan RPP dan Silabus
Dalam menanggulangi masalah selama penyusunan RPP dan silabus praktikan selalu meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan guru pamong untuk memimnta saran dan pendapat dari guru pamong untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam RPP dan silabus yang disusun oleh praktikan.Setelah dikoreksi bersama dengan guru pamong praktikan melakukan perbaikan RPP dan syllabus hingga kemudian di print dan ditandantangani oleh guru pamong untuk digunakan prasyarat administrative sebelum mengajar di kelas.
B.     Latihan praktik mengajar
Dalam praktik mengajar sebaiknya:
1.      Menegerial waktu yang harus diupayakan se-optimal mungkin
2.      Membiasakan diri untuk membuat metode mengajar yang kreatif dan media yang menarik sejak latihan di kampus dalam perkuliahan PPL 1 ataupun microteaching
3.      Mencari bimbingan dalam menyusun evaluasi atau worksheet yang tepat untuk siswa
4.      Pelatihan penyusunan Teaching Kit yang matang dengan model terbaru dan terlengkap.
C.    Bimbingan belajar / ekstrakurikuler
      Praktikan berusaha mengikuti secara rutin kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah latihan meskipun terkadang terhalang dengan kegiatan-kegiatan keluar yang diadakan oleh sekolah latihan sehingga membuat kegiatan ekstra ditiadakan.

D.    Partisipasi di sekolah latihan
     Dalam hal ini upaya-upaya yang harus dilakukan sehubungan dengan masalah yang timbul adalah sebagai berikut:
1.      Jika akan mengadakan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran, hendaknya pihak sekolah melibatkan mahasiswa PPL dalam perencanaannya, tidak hanya waktu pelaksanaan. Sehingga mahasiswa PPL mengerti tugas-tugas yang harus dilakukan.
2.      Mahasiswa PPL harus lebih aktif untuk menjalin komunikasi yang kooperatif dengan pihak sekolah sehingga jika ada kegiatan-kegiatan tambahan di luar sekolah kedua belah pihak dapat merencanakan kuota partisipasi untuk mahasiswa PPL sehingga praktikan dapat secara aktif mengikuti kegiatan di dalam dan di luar sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran siswa.

E.     Proses bimbingan dengan guru pamong dan dosen pembimbing
     Karena jadwal dosen pembimbing dan guru pamong sangat sibuk, kita harus          pandai-pandai mengatur jadwal dengan dosen pembimbing dan guru pamong. Sebaiknya        praktikanmemanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya sehingga     bimbingan dapat dimaksimalkan. Selain itu juga dengan menjalin komunikasi yang baik dengan guru pamong dan dosen pembimbing agar segala kendala yang ditemui dapat menemui jalan keluar dan dapat terselesaikan dengan baik.
F.     Lain-lain
      Dalam masalah pengenalan lapangan praktikan mengadakan observasi terlebih dahulu dengan seluruh warga sekolah latihan untuk lebih mengenali keadaan fisik maupun personalia sekolah latihan. Senantiasa menerapkan budaya senyum, salam, sapa, sopan dan santun di sekolah latihan. Hal ini juga dilakukan sebagai pendekatan dengan sekolah latihan agar mahasiwa PPL dapat diterima dengan baik oleh seluruh warga sekolah latihan, baik pada saat melaksanakan praktik mengajar maupun pada saat di luar jam pelajaran.
       


BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
            Pelaksanaan PPL adalah salah satu program untuk meningkatkan kemampuan dan mempersiapkan calon guru menghadapi tantangan di dunia pendidikan yang nyata dengan melalui pengalaman latihan praktik mengajar di sekolah latihan.
Kegiatan ini tentunya tidak lepas dari berbagai masalah yang dihadapi, faktor penyebab munculnya masalah tersebut. Dengan menghadapi kenyataan di lapangan, teori teori pengajaran yang diperoleh penyusun di bangku kuliah bisa diterapkan dan menjadi bekal pengetahuan sehingga bermanfaat bagi semua pihak.
Dari pelaksanaan Praktikan Pengalaman (PPL) di SMA N 3 Semarang dapat di ambil kesimpulan antara lain:
1.      Mendapatkan pengalaman dengan mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya. Dalam hal ini adalah lingkungan sekolah baik bagaimana mengajar di kelas, administrasi sekolah maupun keadaan siswa siswanya.
2.      Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi sekaligus pendidik dan pelatih.
3.      Seorang guru harus mempunyai kesabaran dalam membimbing siswa yang mempunyai karakter yang berbeda.
4.      Dalam mengaktualisasikan proses pembelajaran, seorang guru harus mempunyai bekal materi yang cukup serta harus mempunyai kemampuan dalam mengelola kelas.
5.      Guru harus selalu siap dalam menghadapi dan membantu memberikan solusi terhadap keluhan keluhan yang dihadapi siswa.
6.      Tujuan diadakan PPL adalah untukmembina mahasiswa menjadi calon guru atau menjadi calon tenaga kependidikan yang professional mengaktualisasikan dengan prinsisp prinsip kepenndidikan, berdasarkan professional, paedagogik, kepribadian dan sosial.
B.     Saran
            Adapun saran saran yang dapat di berikan praktikan dalam PPL antara lain:
1.      Sebelum terjuan ke sekolah latihan sebaiknya mahasiswa praktikan membekali diri dengan pengetahuan yang tidak hanya sekedar kemampuan mengajar tetapi juga pengetahuan yang berkaitan dengansistem administrasi sekolah, prinsip profesionalisme guru, pengelolaan organisasi serta kemampuan mengelola kelas dengan baik apabila di tempatkan di sekolah.
2.      Memanfaatkan kesempatan sebesar besarnya untuk belajar bagaimana menjadi guru yang sebenarnya di sekolah latihan meliputi peningkatan kompetensi guru, kompetensi sosial, kompetensi personal, kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional.
3.      Menjalin hubungan yang baik dengan pihak sekolah sebagai tindak lanjut pemberian kesempatan praktik di sekolah latihan tersebut.
4.      Menjalin hubungan yang baik dan bekerjasama dengan sesama rekan PPL.
5.      Mentaati dan mengikuti segala peraturan di sekolah latihan serta menjaga nama baik almamater IKIP PGRI Semarang.
6.      Jangan terlalu banyak membebani guru pamong dengan banyak tugas-tugas penilaian yang membingungkan. Seharusnya setiap segala informasi tentang pelaksanaan, penyusunan laporan dan rekapitulasi seluruh kegiata mahasiswa PPL di sekolah latihan seharusnya telah disamoaikan secara langsung dan jelas kepada para mahasiswa sebelum penerjunan kelapangan.